Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Student Teams Achievement Division
DOI:
https://doi.org/10.31100/dikdas.v3i1.617Kata Kunci:
Cooperative learning, type STAD, mathematics, learning resultAbstrak
The purpose of this study was to describe the application of cooperative learning type of student achivement division (STAD) on mathematics subject and to improve student aktivity and student learning result in mathematics learning on fifth grade of elementary school. This research was classroom action reasearch conducted in two cycles. Each cycle consists of two meetings and each meeting consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this reasearch were students at fifth grade of SD Negeri 25 Manado. There were 18 students as subjects of research.  The technique of gathering data was using test, observation and documentation.  The results showed that: (1) student activity in the first cycle 258.15 score or gain I 64,54% with the criteria was active enough and in second cycle obtained 303, 65 score or 75.91% with active criteria; (2) student learning result in the first cycle 44% and the second cycle 83%. Suggestions in this study was may the teacher have more creative by using learning media (audio or visual) to improve skill of teacher, student activity and learning result of student.
Â
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguraikan penerapan pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran matematika demi peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar di kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun alur langkah-langkah PTK yang digunakan adalah langkah-langkah menurut Stephen Kemmis Robin Mctaggart Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 25 Manado. Adapun jumlah siswa yang ada adalah 18 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 258,15 atau 64,54% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus II memperoleh skor 303,65 atau 75,91% dengan kriteria aktif; (2) hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 44% dan siklus II sebesar 83 %. Sedangkan yang menjadi saran yang diberikan adalah: hendaknya guru lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran yang ada (baik audio maupun visual dst.) demi meningkatkan keterampilan mengajar, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Referensi
Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikaasi antar Peserta Didik. Yogyakarta Pustaka Pelajar
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Lubis, Asneli. 2012. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Model STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X Siswa Swasta UISU Medan,†dalam Jurnal Pendidikan Fisika Volume I Nomor 1 Juni 2012 ISSN 2252-732X, Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Prastowo, Andi. 2013: Pengembangan Bahan Ajar Temati: Panduan Lengkap Aplikatif. Yogyakarta: DIVA Press.
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2012. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, E Robert. 2006. Educational Psycology: Theory and Practice. (Terjemahan Marianto Samosir) Jakarta: PT Indeks.
Sudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang/IKIP Malang.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Trianto, 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori & Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional