Pappaseng Tellu Riala Sappo: Resiliensi Remaja Penyintas Bunuh Diri Di Kota Daeng Dalam Perspektif Teori Grotberg

Authors

  • Andi As'ad Fathan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Nabilah Nurul Inayah Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Andi Qanitah Zahirah Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Nur Usna Rezky Putri Yusuf Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Alfin Elkindy Amsil Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Akhmad Harum Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/jurkam.v8i2.3670

Keywords:

Remaja Penyintas Bunuh Diri, Resiliensi, Teori Grotberg, Pappaseng Tellu Riala Sappo

Abstract

Abstrak: Remaja penyintas bunuh diri merupakan remaja yang pernah berniat dan mencoba bunuh diri namun berhasil selamat dan bisa bertahan sampai sekarang. Resiliensi merupakan kemampuan yang dikembangkan sebagai upaya kontrol diri remaja guna menghilangkan atau meminimalisir niat atau upaya percobaan bunuh diri. Tujuan riset ini (1) Mendeteksi komposisi bunuh diri remaja penyintas bunuh diri di Kota Daeng; (2) Menemukan dinamika resiliensi remaja penyintas bunuh diri di Kota Daeng; (3) Menelaah kesesuaian Pappaseng Tellu Riala Sappo dan teori Grotberg terhadap dinamika resiliensi remaja penyintas bunuh diri di Kota Daeng; (4) Mengetahui gambaran penerapan Pappaseng Tellu Riala Sappo pada remaja penyintas bunuh diri di Kota Daeng. Riset ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi kepada 9 remaja penyintas bunuh diri yang dianalisis menggunakan bantuan software maxqda. Hasil riset ini menunjukkan bahwa (1) terdapat 3 fase pembentukan bunuh diri pada remaja yakni fase basis, fase asumsi, dan fase krisis (2) ditemukan upaya resiliensi yang dimunculkan remaja penyintas bunuh diri di kota Daeng berasal dari penerapan nilai religius dan pemanfaatan lingkungan sosial yang mempengaruhi kognisi, afeksi, dan perilaku remaja penyintas bunuh diri; (3) mengakses layanan psikologis merupakan upaya resiliensi yang tidak dapat terwadahi oleh teori Grotberg maupun pappaseng tellu riala sappo; (4) penerapan pappaseng tellu riala sappo memperkuat iman, menekan niat buruk dan membendung tingkah laku buruk remaja

 

Kata kunci: Remaja Penyintas Bunuh Diri, Resiliensi, Teori Grotberg, Pappaseng Tellu Riala Sappo

Abstract:

Teenage suicide survivors are teenagers who have attempted suicide but managed to survive and survive until now. Resilience is an ability developed as an effort to control adolescents to eliminate or minimize suicide attempts or attempts. The objectives of this research  (1) Detect the composition of suicide among teenage suicide survivors in Daeng City; (2) Finding the dynamics of resilience of adolescent suicide survivors in Daeng City; (3) To examine the suitability of Pappaseng Tellu Riala Sappo and Grotberg's theory to the resilience dynamics of adolescent suicide survivors in Daeng City; (4) Knowing the description of the application of Pappaseng Tellu Riala Sappo on adolescent suicide survivors in Daeng City. This research uses a phenomenological approach with data collection techniques using interviews, observations, and documentation studies to 9 teenage suicide survivors who were analyzed using the help of maxqda software. The results of this research show that (1) there are 3 phases of suicide formation in adolescents, namely the base phase, the assumption phase, and the crisis phase (2) it was found that the resilience efforts raised by adolescent suicide survivors in Daeng city came from the application of religious values and the use of social environment that affected the cognition, affection, and behavior of adolescent suicide survivors; (3) accessing psychological services is an effort of resilience that cannot be accommodated by Grotberg's theory or pappaseng tellu riala sappo; (4) The application of Pappaseng Tellu Riala Sappo strengthens faith, suppresses bad intentions and curbs bad behavior of adolescents

Keywords: Teenage Suicide Survivors, Resilience, Grotberg Theory, Pappaseng Tellu Riala Sappo

References

Andariesta, C., Mariyanti, S., & M., S. (2021). Perbedaan Resiliensi Anak Jalanan Laki-Laki Dan Perempuan Di Jakarta. JCA Psikologi, 2(2), 89–97.

BRIN. (2023). BRIN Bahas Kondisi Kesehatan Jiwa Remaja Indonesia dari Aspek Psikososial. URL: https://www.brin.go.id/news/116807/brin-bahas-kondisi-kesehatan-jiwa-remaja-indonesia-dari-aspek-psikososial. Diakses tanggal 8 Februari 2024

Buchori, S., & Fakhri, N. (2018). Peace Values in Bugis and Makassar Perspective. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 2(1).

Claudia, F., & Sudarji, S. (2018). Sumber-Sumber Resiliensi Pada Remaja Korban Perundungan Di Smk Negeri X Jakarta. Jurnal Psibernetika, 11(2), 101–114.

Creswell, J.W. (2021). Research Design Pendekatan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran. Edisi ke-4. Pustaka Belajar. Yogyakarta

Emba, M. (2024). Viral Remaja 15 Tahun Nekat Loncat dari Lantai 3 Rusun di Makassar. URL: https://makassar.tribunnews.com/2024/06/26/viral-remaja-15-tahun-nekat-loncat-dari-lantai-3-rusun-di-makassar. Diakses tanggal 15 Juli 2024

Faradilla, A. (2021). Terapi rasional-emotif perilaku untuk menurunkan tingkat depresi pada wanita. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 9(4), 138–144.

Hertinjung, W. S., Yuwono, S., Partini, P., Laksita, A. K., Ramandani, A. A., & Kencana, S. S. (2022). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Resiliensi Remaja Di Masa Pandemi. Proyeksi, 17(2), 60–71.

Iskandar, I. (2016). Bentuk, Makna, dan Fungsi Pappaseng dalam Kehidupan Masyarakat Bugis di Kabupaten Bombana. Jurnal Bastra, 1(2), 2503–3875.

Marled, W. B. A., Yoanita, B., & Arman, L. R. (2023). Resiliensi Tinggi Remaja Di Kupang Menurunkan Ide Bunuh Diri. Jurnal Keperawatan, 15(1), 110–122.

Martin, A., Oehlman, M., Hawgood, J., & O’Gorman, J. (2023). The Role of Impulsivity and Self-Control in Suicidal Ideation and Suicide Attempt. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(6), 1–12.

Muslimin, Z. I. (2021). Hubungan Antara Berpikir Positif Dan Resiliensi Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyelesaikan Skripsi. Jurnal Psikologi Integratif, 9(1), 115.

Nasir, A., Nurjana, Shah, K., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Pendekatan Fenomenologi Dalam Penelitian Kualitatif. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(5), 4445–4451.

Nurdiyanto, F. A. (2020). Masih ada harapan: Eksplorasi pengalaman pemuda yang menangguhkan bunuh diri. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 369–384.

Panjaitan, R. U., Wardani, I. yulia, Nasution, R. A., Primananda, M., & Arum, D. O. R. S. (2023). Keeratan Keluarga dan Kemampuan Pemecahan Masalah Berhubungan Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa. Jurnal Keperawatan, 15(3), 1045–1052.

Putri, K. F., & Tobing, D. L. (2020). Tingkat Resiliensi dengan Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(01), 1–6.

Rismiyana, Azzahrah, H., Nurhasimah, S., & Umar, N. F. (2023). The Concept of Pappaseng Tellu Riala Sappo in Preventing Incest Behavior through a Multicultural Counseling Approach. Jurnal Nalar Pendidikan, 11(2), 78–86.

Şahin, E. S., & Acar, N. V. (2019). Rational emotive behavior therapy from a new perspective. International Journal of Human Sciences, 16(4), 894–906.

Salsabhilla, A., & Panjaitan, R. U. (2019). Dukungan Sosial Dan Hubungannya Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa Rantau. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 107.

Saputra, I.B.A. (2023). Remaja 17 Tahun di Makassar Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi Rumah. URL: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6751258/remaja-17-tahun-di-makassar-ditemukan-tewas-tergantung-di-kamar-mandi-rumah. Diakses tanggal 8 Februari 2024

Sari, S. P., Aryansah, J. E., Ahman, & Saripah, I. (2023). Resiliensi Budaya Mahasiswa Dan Implikasinya Terhadap Pedagogi Kedamaian. Nusantara of Research …, 10(1), 107–122.

Tentama, F., Sukesi, T. W., Mulasari, S. A., & Sulistyawati. (2020). The resilience among suicide attempt survivor. International Journal of Public Health Science, 9(3), 235–244.

Turner, M. J. (2016). Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), Irrational and Rational Beliefs, and the Mental Health of Athletes. Frontiers in Psychology, 7, 1–16.

WHO. (2023). Suicide. URL: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/suicide. Diakses tanggal 8 Februari 2024

Wulandari, D., & Elviany, R. (2024). Dampak Kesehatan Mental dan Lonjakan Kasus Bunuh Diri di Era Modern. Liberosis: Jurnal Psikologi Dan Bimbingan Konseling, 2(1), 51–60.

Yusanto, Y. (2019). Ragam Pendekatan Penelitian Kualitatif. Journal of Scientific Communication. 1 (1):1-13

Zulaikha, A., & Febriyana, N. (2018). Bunuh Diri pada Anak dan Remaja. Jurnal Psikiatri Surabaya, 7(2), 62.

Zulfirman, R. (2022). Implementasi Metode Outdoor Learning dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Agama Islam di MAN 1 Medan. Jurnal Penelitian, Pendidikan Dan Pengajaran: JPPP, 3(2), 147–153.

Downloads

Published

2024-08-28

Issue

Section

Articles

Citation Check