Strategi Pengembangan Desa Beruk Sebagai Desa Wisata
DOI:
https://doi.org/10.31100/matappa.v4i1.1296Keywords:
BUMDes, tourist village, empowerment, counselingAbstract
Community service activities are carried out in partnership with the government of Beruk Village, Jatiyoso District, Karanganyar Regency. This activity aims to increase public awareness and participation in the development of Beruk village so that it can become an agriculture-based tourism village. The implementation method is carried out through socialization, workshops and group discussion forums (FGD). The results of community service activities are an increase in the cognitive aspects of members of the Beruk village community related to the natural potential that can be managed into a tourist village so that it can improve the residents’ economny, cognitive enhancement of farmers in running farming on conservation land so that they can support agriculture-based tourism village programs and cognitive enhancement village government officials in managing Bumdes so as to provide information on the formation, management and efforts to establish Beruk village as a tourist villageReferences
Adityaji R. (2018). Formulasi Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan Menggunakan Metode Analisis SWOT: Studi Kasus Kawasan Pecinan Kapasan Surabaya. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(1).
A’inun F, Hetty K, Rudi SD. (2015). Pengembagan Desa Wisata melalui
Konsep Community based Tourism. Prosiding KS : Riset & PKM, 3(2).
Atmoko PH. (2014). Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Media Wisata, 12(2), 146-154.
Dewi MHU, Chafid F, Baiquni M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 2(3).
Faradin S, Fanida EH. (2021). Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Tirto Abadi melalui Strategi Pengembangan Agrowisata Kebun Belimbing Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Kabupaten Bojonegoro. Publika, 9(3), 81–96.
Gartner WC. (2004). Rural Tourism Development in the USA. International Journal of Tourism Research, 6, 151 – 164.
Gunn, C. A., & Var, T. (2002). Tourism Planning: Basics, Concepts, Cases. London: Routledge.
Karyono H. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Muliawan H. (2008). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Konsep dan Implementasi. Tanpa kota: tanpa penerbit.
Pattaray A. (2021). Wisata Petualangan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Daya Tarik Desa Wisata di Kabupaten Sumbawa. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2247–2254.
Pike S. (2005). Tourism Destination Branding Complexity. Journal of Productand Brand Management, 14(4), 258 – 259.
Rorah DNP. (2012). Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Desa Wisata Kebonagung Kecamatan Imogiri. Doctoral dissertation. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Sayyidi S, Akh F. (2021). Mewujudkan Desa Wisata, Melalui Penataan Kawasan Pertanian untuk Peningkatan Ekonomi Desa. DIALEKTIKA : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial, 6(1), 17–25.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal ini memberikan akses terbuka langsung dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara bebas untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan dapat di Akses secara Terbuka atau Gratis untuk semua orang baik untuk dibaca maupun diunduh di bawah lisensi CC-BY.
Ppenulis mempertahankan kepemilikan hak cipta untuk artikel mereka, tetapi penulis memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakan konten publikasi di Matappa secara keseluruhan atau sebagian asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan menyampaikan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahan. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam basis data dan transmisi dengan bentuk atau media apa pun, seperti elektronik, salinan elektrostatik dan mekanik, fotokopi, rekaman, media magnetik.
MATAPPA is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.