Gratitude Counseling dan Spiritual Teistik untuk Meningkatkan Well Being Wanita Tuna Susila Mattiro Deceng

Authors

  • Shal Sabila Auiya Putri Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Putri Chairunnisa Said Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Susi Anriani Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • salsabila Putri Beninda Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Akhmad Harum Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/matappa.v6i4.3219

Abstract

Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well Being) merupakan kondisi ketika individu mampu merasakan kebahagiaan, kepuasan hidup, serta memiliki tingkat stress yang rendah. Gratitude counseling merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam konseling untuk meningkatkan emosi positif dan mengurangi perasaan tidak bahagia yang memberikan pengaruh terhadap sikap seseorang dalam menanggapi atau bereaksi terhadap sesuatu/ situasi tertentu. Spiritual teistik ialah pendekatan psikologis yang bertujuan untuk membantu individu mengeksplorasi dan memahami makna serta tujuan hidup melalui praktik-praktik keagamaan seperti berdoa, meditasi, dan lainnya. Gratitude counseling dan spiritual teistik yang digunakan sebagai upaya membantu wanita tuna susila meningkatkan kesejahteraan psikologisnya dilakukan dalam kegiatan kelompok dimana mereka diberikan ruang untuk mengidentifikasi dan meluapkan perasaan-perasaan negatif maupun positifnya serta saling memberikan dukungan psikologis satu sama lain. Sehingga, para wanita tuna susila memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang semakin baik, sehat secara fisik, jasmani, dan rohani, serta memiliki komitmen untuk tidak lagi menjadi residivis. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yakni: 1) Tahap Persiapan 2) Tahap Pendekatan dan Identifikasi Masalah 3) Pelaksanaan Gratitude Counseling dan Spiritual Teistik (dalam bentuk Focus Group Discussion, katarsis menulis, serta aktivitas menyenangkan dan menarik) 4) Evaluasi dan Laporan Akhir.Setelah program Gratitude counseling dan spiritual teistik ini dilaksanakan, hasil yang dicapai dapat dilihat dari perubahan perilaku dan sikap mitra, dengan total 30 orang mitra. Pada aspek kesejahteraan psikologis mitra menunjukkan perubahan yang positif, dimana hasil postest menunjukkan 10 orang (33%) mitra memiliki tingkat well being tinggi dan 20 orang lainnya (66,7%) berada pada tingkat sedang. Selain itu, terdapat pula perubahan positif yang dilihat dari jawaban mitra berkaitan dengan aspek kemungkinan menjadi residivis, sebanyak 23 orang menjawab dengan tegas apa yang ingin mereka lakukan setelah selesai masa pembinaan, 7 orang mitra lainnya masih ragu, namun mereka tidak lagi memasukkan wanita tuna susila sebagai opsi pekerjaan yang akan mereka lakukan nantinya.

References

Aisyah, A., & Chisol, R. (2020). Rasa Syukur Kaitannya Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Guru Honorer Sekolah Dasar. Proyeksi, 13(2), 109.

Chitra Sulastra, M., Analya, P., Fun Fun, L., Trijayanti, U., Christian Joelin, G., Yussac Tallar, R., Kiswantomo, H., et al. (2020). SPIRITUALITAS DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Darmawan, D., Febrianty, Satia Utama, A. A. G., Aisyah Marasabessy, S., Age Lestari, D., & Widiyani Roosinda, F. (2021). PSYCHOLOGICAL PERSPECTIVE IN SOCIETY 5.0. (D. Utami Sutiksno, Ratnadewi, & I. Aziz, Ed.). Zahir Publishing.

Firdiansyah. (2019). Psychological well being karyawan produksi: Adakah peranan transformational leadership dan gratitude? INNER: Journal of Psychological Research, Volume 2,(4), Hal. 755 – 763.

Istiani, N., & Zaduqisti, E. (2017). Konsep Strategi Theistic Spiritual Dalam Layanan Bimbingan Konseling dan Psikoterapi Islam. Religia, 20(2), 190–206.

Sosial, D. P. dan R. S. T. (2005). Standar Pelayanan Minimal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Departemen Sosial RI. Jakarta.

Downloads

Published

2023-11-27

Issue

Section

Articles

Citation Check