Psychological First Aid untuk Meningkatkan Resiliensi Pelopor Pelapor Problem Anak di Forum Anak Hasanuddin Tamalla'jua

Authors

  • Annisa Nurul Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Erin Putri Sosang Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Raodatul Adawiyah Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Fasya Nabila Saman Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Akhmad Harum Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/matappa.v7i3.3643

Abstract

Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, beradaptasi terhadap sesuatu yang menekan, mampu mengatasi dan melalui, serta pulih kembali dari keterpurukan. Psychological first aid (PFA) merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan resiliensi dengan metode self compassion, self care, self diagnose, dan mindfulness. Psychological first aid (PFA) digunakan sebagai upaya membantu pelopor pelapor problem anak forum anak Hasanuddin Tamalla’jua untuk meningkatkan resiliensi dilakukan dengan menggunakan metode self compassion, self care, self diagnose, dan mindfulness sehingga para pelopor pelapor dapat mencegah memburuknya kondisi psikologis, membantu individu merasa lebih baik, mendapatkan dukungan sosial, fisik emosional, serta mengembalikan rasa kontrol diri. Kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan ini menggunakan pendekatan joyfull learning dan experiental learning. Metode pelaksanaan  dalam  pengabdian  ini  dilakukan  dalam  beberapa tahapan  yakni:  1)  Tahap  persiapan  2)  Tahap  pendekatan  dan identifikasi  masalah 3) Tahap pelaksanaan psychological first aid (dalam bentuk Focus Group Discussion serta aktivitas menyenangkan dan menarik) 4) Evaluasi dan  Laporan  Akhir. Setelah  program  Psychological first aid (PFA) ini dilaksanakan, hasil yang dicapai dapat dilihat dari  perubahan  perilaku  dan  sikap  mitra, yang menunjukkan bahwa resiliensi mitra sebanyak 20 orang telah meningkat. Secara umum pada aspek resiliensi mitra  menunjukkan perubahan  yang  positif, dimana hasil pengukuran awal menunjukkan tingkat resiliensi mitra sebanyak 2 orang (10%)  pada tingkat rendah dan 18 orang (90%) pada tingkat sedang. Dibandingkah dengan hasil pengukuran akhir tingkat resiliensi mitra mengalami peningkatan sebanyak 10 orang (50%) pada tingkat sedang dan 10 orang (50%) pada tingkat tinggi

References

Antika, E.R., Lathifah, A.A., Pujianti, R. dan Amelia, T. 2023. Mind Skills: How Can It Contribute to a Counselor’s Self-Compassion?. Proceedings of the 2nd Semarang International Conference on Counseling and Educational Psychology (SICCEP 2023). 29 Agustus 2023, Semarang, Indonesia. pp. 50-51.

Conversano, C., Ciacchini, Ŕ., Orrù, G., Di Giuseppe, M., Gemignani, A. dan Poli, A. 2020. Mindfulness, Compassion, And Self-Compassion Among Health Care Professionals: What’s New? a Systematic Review. Frontiers in Psychology. 11: 1-21.

Edmawati, M.D., Susanto, B., Maulana, A.M. dan Kumalasari, R. 2023. Psychological First Aid Training Untuk Meningkatkan Mental Health Awareness Pada Remaja Di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Terapan Abdimas. 8(1): 1–11.

Permana, D. 2018. Peran Spiritualitas Dalam Meningkatkan Resiliensi Pada Residen Narkoba. Syifa al-Qulub. 2(2): 21–32.

Rokach, A. dan Boulazreg, S. 2022. The COVID-19 era: How therapists can diminish burnout symptoms through self-care. Current Psychology. 41(8): 5660–5677.

Sholih, Richani, Khairun, D.Y. dan Hakim, I. Al. 2017. Meningkatkan Resiliensi Remaja Melalui Bibliocounseling. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling. 2(1): 51–61.

Downloads

Published

2024-09-29

Issue

Section

Articles

Citation Check