Konseling Logoterapi dan Client Centered untuk Mengembangkan Karakter Kemandirian, Resiliensi Tunagrahita

Authors

  • Akbar Gibran Yusri Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Fiqrul Khazanah Balong Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Haerunnisa Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Zulfadhilah Tiar Arifin Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • A. Fajrul Islam Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Akhmad Harum Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/matappa.v7i3.3648

Abstract

Anak dengan ketunaan grahita memiliki karakteristik fisik yang sama dengan anak pada umumnya hanya saja mereka mengalami hambatan dalam kemampuan sensomotorik, intelektual, sosial, dan emosionalnya. Mereka mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial sehingga memiliki ketergantungan tinggi pada orang lain. Kemandirian dan juga resiliensi memiliki hubungan positif dan signifikan dan merupakan karakter penting yang dapat membantu individu untuk menghadapi tantangan dan kesulitan dalam mencapai masa depan yang sukses. Logoterapi merupakan pendekatan konseling dengan memandang manusia sebagai makhluk yang selalu berusaha untuk merubah kehidupannya sesuai dengan keinginan untuk mewujudkan makna yang dimilikinya menjadi sebuah kenyataan. Konseling client centered merupakan konseling yang berfokus pada diri konseli dimana konselor hanya memberikan terapi dengan pengawasan terhadap konseli agar konseli dapat berkembang dan menghadapi masalah yang dihadapinya. Untuk mengembangkan karakter kemandirian dan resiliensi anak tunagrahita, pengabdi menerapkan pendekatan logoterapi dan client centered sebab kedua pendekatan tersebut menaruh kepercayaan kepada anak tunagrahita bahwa mereka mampu menghadapi kesukaran atau masalahnya sendiri guna menuju pertumbuhan dan menemukan makna hidupnya. Pengabdi mengadaptasi dan memodifikasi teknik persuasif menjadi teknik persuasif playing sebagai bentuk penyesuaian dengan karakteristik sasaran mitra. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan diantaranya : 1) Tahap Persiapan; 2) Tahap Pendekatan dan Identifikasi Masalah; 3) Tahap Pelaksanaan Konseling Logoterapi dan Client Centered dengan Teknik Persuasif Playing; 4) Tahap Evaluasi. Hasil yang telah dicapai setelah pelaksanaan konseling logoterapi dan client centered dapat dilihat dengan adanya perkembangan karakter kemandirian dan resiliensi pada 5 anak tunagrahita ringan yang dilakukan dengan instrumen kemandirian menurut Havighurst dan resiliensi menurut Reivich and Shatte serta observasi yang dilakukan pada saat proses dan setelah kegiatan.

References

Chasanah, K. R. N., Hidayati, A., & Maynawati, A. F. R. N. (2020). Peran Konseling Client Centered Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Advice: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 91-101.

Hayati, S. A., & Aminah, A. (2020). Konseling Logoterapi Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Anak Broken Home. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia, 6(1), 1-6.

Indrawati, T. (2019). Pengaruh resiliensi dan religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis pada guru di paud rawan bencana rob. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 71-82.

Muryono, S. (2021). Mengembangkan resiliensi akademik melalui hubungan positif dalam konsep pendekatan person centered. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 6(2), 624-632.

Nugroho, F. T. (2024). Pendekatan Logoterapi Viktor Frankl Dalam Konseling Keluarga Di Masa Krisis. TARBIYATUL ILMU: Jurnal Kajian Pendidikan, 2(2), 96-103.

Downloads

Published

2024-09-29

Issue

Section

Articles

Citation Check