Pemberdayaan Pesantren Perguruan Islam Ganra Soppeng Melalui Usaha Produktif Dengan Memanfatkan Potensi Lembaga

Authors

  • Firman Institut Agama Islam Negeri Parepare, Indonesia
  • Muhammad Iqbal Hasanuddin Institut Agama Islam Negeri Parepare, Indonesia
  • Nurhmadah Institut Agama Islam Negeri Parepare, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/matappa.v7i4.3985

Abstract

Pemberdayaan ekonomi pesantren perlu mendapat perhatian untuk membantu mengembangkan potensi yang dimiliki dalam rangka membantu biaya operasional pesantren. Dengan adanya usaha-usaha produktif yang dikembangkan oleh pesantren maka akan membantu dalam meningkatan kesejahteraan pengelola. Penelitian pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian pesantren sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan guru-guru dan pembina pesantren. Jenis penelitian dan pengabdian ini adalah Participatory Action Research. Participatory Action Research adalah metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara warga suatu komunitas dalam rangka mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif sehingga terjadi perubahan kondisi yang lebih baik. Melalui model ini, program pemberdayaan Pondok Pesantren melalui usaha produktif dengan memanfatkan potensi lembaga melibatkan Organ Yayasan, yang terdiri dari: Pembina, Pengurus, dan Pengawas, serta Pimpinan Pesantren dan Pembina santri. Hasil penelitian pengabdiaan ini menunjukkan bahwa (1) Lembaga Pendidikan Pesantren Perguruan Islam Ganra memiliki potensi, yaitu: (a) Sumber Daya Manusia  yang terdiri dari siswa/santri, guru/pembina, dan tenaga teknis yang berjumlah 797 orang; (b) Sumber Daya Alam berupa lahan untuk peternakan, perikanan, dan kolam ikan tawar, serta lahan untuk pengembangan usaha toko. (2) Usaha produktif yang dikembangkan dalam penelitian dan pengabdian ini, berupa: (a) Usaha Peternakan ayam kampung atau bukan ras, budidaya ikan tawar, berupa ikan emas, dan ikan nila (monoseks/jantan), serta usaha pertokoan yang dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan siswa/santi, dan guru/pembina; (3) Adapun peran lembaga atau yayasan dalam mengembangkan usaha produktif, yaitu: penyediaan lahan, sumberdaya pengelola usaha, melakukan pendidikan dan pelatihan, membentuk unit usaha produktif, menetapkan sistem penggajian/pengupahan dan pembagian hasil usaha.

References

Abdul, N. (2016). Integrasi Pekerjaan Sosial, Pengembangan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat. Semesta Ilmu.

Adhi I. S. (2016). Pemberdayaan Koperasi Pondok Pesantren Sebagai Pendidikan Sosial dan Ekonomi Santri. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2).

Emi, K., & Sariana, P. (2010). Pemberdayaan Masyarakat Dengan Menggunakan Participatory Learning And Action (PLA) Sebagai Upaya Penurunan Kasus Malaria. Semesta Ilmu.

Jim, I. (2017). Community Development: Creating Community Alternatif Vision Analysis And Practice. Longman.

Muhammad, D. G., & Fauzan, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Ar Ruuz Media.

Ningsih, T. R. (2017). Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Melalui Pengembangan Sumberdaya Lokal (Studi pada Pondok Pesantren Daarut Tauhid).

Pratama, H. A. A. N. (2012). Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid di Indonesia. STAIN Salatiga Press.

Rimbawan, Y. (2012). Pesantren dan Ekonomi (Kajian Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Darul Falalah Bendo Mungal Krian Sidoarjo Jawa Timur). Makalah Prosiding (Annual International Conference Islamic Studies (AICIS) XII IAIN Sunan Ampel Surabaya).

Ryandono, H., & Nafik, M. (2018). Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi di Jawa Timur pada Abad ke-21. Jurnal Mozaik Humaniora, 18(2), 189–204.

Silmi, A. F. (2017). Participatory Learning And Action (PLA) di Desa Terpencil: Peran LSM PROVISI Yogyakarta dalam Pemberdayaan Masyarakat di Lubuk Bintialo Sumatra Selatan. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan, 1(1), 81–98. https://doi.org/10.14421/jpm.2017.011-05

Downloads

Published

2024-11-20

Issue

Section

Articles

Citation Check