Sosialisasi Penanganan Dan Pencegahan Penyakit Yang Berasal Dari Cemaran Air Sumur Warga

Authors

  • Richa Mardianingrum Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Indonesia
  • Susanti Susanti Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Indonesia
  • Ali Nofriyaldi Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Indonesia
  • Yunia Sarwatiningsih Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Indonesia
  • Ruswanto Ruswanto Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/matappa.v4i1.756

Keywords:

Cemaran air, Desa Cayur, Kesehatan

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari kehidupan yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain, dengan demikian layak untuk diketahui kandungan air tersebut. Pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah Kampung Suryan, RT032, RW 008 Desa Cayur Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu desa yang umumnya menggunakan air dari sumur gali dan sumur bor. Kondisi perairan sumurnya banyak tercemar logam besi, hal ini terlihat nyata pada kondisi sumur warga sekilas penampakkan jernih, tetapi jika diamati secara seksama dalam beberapa menit akan terlihat lingkaran merah. Indikator tersebut juga berbahaya jika di minum dan digunakan untuk pengairi sawah karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan dapat berupa penyakit menular maupun tidak menular. Oleh karena itu penting adanya sosialisasi cara penanganan dan pencegahan penyakit yang berasal dari cemaran air tersebut, Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sebagai upaya preventif (pencegahan), promotif (meningkatkan derajat kesehatan) dan kuratif (penyembuhan penyakit).

References

Joko, T. 2010. Unit produksi dalam sistem penyediaan air minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mohiuddin KM, Ogawa, Y, Zakir, HM, Otomo, K, Shikazono, N. 2011. Heavy metals contamination in the water and sediments of an urban river in a developing country. International Journal of Environmental Science and Technology. 8:723–736.

Mubarak, W.I dan N. Chayatin. 2009. Ilmu kesehatan masyarakat: teori dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Mulia, R.M. 2005. Kesehatan lingkungan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Munfiah, S., Nurjazuli, Setiani, O. 2013. Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan IndonesiaVol. 12 No. 2 .

Peraturan Mentri Kesehatan RI : No. 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang batas maksimal kandungan besi (Fe).

Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 907/MENKES/PER/IX/2002 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Mentri Kesehatan, RI No 492/ Menkes/ PER/ IV/ 2010 Tentang batas maksimal kandungan Klor (Cl).

Pitojo, S. dan Eling P. 2002. Deteksi pencemar air minum. Semarang: CV. Aneka Ilmu.

Slamet, J.S. (2004). Kesehatan lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sumampouw, O.J. 2010. Kandungan Kalsium Pada Air Sumur Yang Dikonsumsi Para Penderita Penyakit Batu Ginjal Di Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 1, Maret 2010, Hlm. 27-32.

Supriyantini, E., dan Endrawati, H. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung Emas Semarang. Jurnal Kelautan Tropis Vol.18(1):38–4.

Downloads

Published

2021-02-22

Issue

Section

Articles

Citation Check