PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS DAN MODEL PEMBELAJARAN (KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF AFFICACY SISWA DI MTSN 1 SINGKIL

Authors

  • Ninda Safira Medan State University, Indonesia
  • Zul Amry
  • Mariani

DOI:

https://doi.org/10.31100/histogram.v8i1.3505

Keywords:

Kemampuan Komunikasi Matematis, self affecacy, Student’s Team Achievement Division (STAD), Problem Based Learning, Geogebra

Abstract

Tujuan riset ini yaitu: (1) Jika nilai probabilitas (sig) hipotesis pertama 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak; atau jika Ftabel memuat df1 = k-1 = 4-1 = 3 dan Fhitung ? Ftabel, dimana 79.027 ?2.816 maka H0 ditolak. Hasil penelitian menemukan maka kemahiran komunikasi matematis peserta didik mendapatkan hasil secara signifikan oleh kemampuan awal matematika yang dapat tergolong tinggi, sedang, atau rendah, dengan pengaruh yang cukup besar 67,5%; (2) Hipotesis kedua yang menghasilkan nilai probabilitas (sig) dengan 0,000 adapun tepat dibawah nilai signifikansi 0,05, menolak H0; atau Fhitung?Ftabel, dimana 30.182?2.816, menolak H0. Dengan besar pengaruh sebesar 70,5%, hasil tersebut menunjukkan bahwa efikasi diri siswa dipengaruhi secara signifikan oleh kemampuan awal matematikanya (tinggi, sedang, buruk). Selanjutnya hipotesis ketiga juga ditolak karena adanya kemungkinan (sig) 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau fakta bahwa Fhitung?Ftabel (80,134?2,816). Lalu model pembelajaran (STAD dan PBL) mengahdirkan pengaruh cukup besar sebesar 60,9% terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; (4) Hipotesis keempat ditolak karena probabilitas (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau Fhitung?Ftabel, dimana 36,521?2,816; oleh karena itu, H0 ditolak. Dalam hal ini terdapat pengaruh yang cukup besar sebesar 67,2% model pembelajaran (STAD dan PBL) terhadap efikasi diri siswa; (5) Dari hipotesis kelima terbukti bahwa probabilitas (sig)  sebesar 1,000 lebih besar dari 0,05 atau  Fhitung?Ftabel dimana  0,000?2,816 maka H0 diterima. Karena kemampuan komunikasi matematis siswa tidak dipengaruhi oleh kemampuan awal matematika dan metodologi pembelajaran yang digunakan (STAD dan PBL), maka tes post hoc dihentikan. Model pembelajaran (STAD dan PBL) dikenakan pengaruh kumulatif (interaksi) sebesar 0,1% dari KAM (rendah, sedang, dan tinggi). (6) Pada hipotesis keenam terlihat bahwa nilai probabilitas (sig)  sebesar 2,020  lebih besar dari 0,05 atau Fhitung?Ftabel Jika 1.013?2.816, H0 disetujui. Kemudian tes post hoc ditiadakan karena kemampuan matematika awal (tinggi, sedang, dan rendah) dan mode pembelajaran (STAD dan PBL) tidak berinteraksi secara signifikan terhadap self-eficacy siswa. Sebesar 0,6%, gabungan pengaruh (interaksi) KAM rendah, sedang, dan tinggi pada model pembelajaran STAD dan PBL inilah yang berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan self-eficacy siswa.

Author Biography

Ninda Safira, Medan State University

postgraduate program mathematics education study program

References

Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Baharuddin dan Wahyuni. 2010.Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta:Ar-Ruzz Media

Bandura, Albert. (1997). Self Efficacy in Changing Societies. New York: Cambridge University Press.

Dimyati; Mudjiono. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka. Cipta

Depdiknas. (2006). Standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Hasanah, M., & Surya, E. 2017. Differences in the Abilities of Creative Thingking and Problem Solving of Students in Mathematics by Using Cooperative Learning and Learning of Problem Solving. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). Volume 34, No 1, pp 286-299.

Herdian. 2010. Kemampuan Komunikasi Matematis. (Online)

Hasratuddin. (2015). Mengapa Harus Belajar Matematik?. Medan : Perdana Publishing.

Irmawati Ibnah, Abdurrahman, dan Rosidin Undang. (2018). The Effectiveness Applying STEM Approach to Self-Efficacy and Students Learning Outcomes for Teaching Newton, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Fisika, Vol 4 Nomor 2.

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. United States of America : The National Council of Teachers of Mathematics, Inc

Sanjaya Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Saragih, Sahat dan Elvis Napitupulu. (2015). Developing Student-Centered Learning Model to Improve High Order Mathematical Thinking Ability. International Education Studies; Vol. 8, No. 6. Published by Canadian Center of Science and Education.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group

Downloads

Published

2024-03-31

Citation Check