PENGARUH BLANDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VIA GOOGLE CLASSROOM

Authors

  • Rizka Suci Haryudita Universitas Lampung
  • Sri Hastuti Noer Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.31100/histogram.v6i2.2402

Keywords:

Pemecahan Masalah, Blanded Learning, Berpikir Kritis

Abstract

ABSTRAK

Di Indonesia kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa masih rendah. Sehubungan dengan rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa, hal ini dapat mempengaruhi cara siswa memahami dan memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom untuk mengukur apakah Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom dapat mempengaruhi siswa untuk dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling sehingga diperoleh kelas VII 1, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah kelas VII 3. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis varians multivariat yaitu terjemahan Analisis Varians Multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model blended learning dengan bantuan Google Classroom terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are. Selain itu, terdapat perbedaan antara model blended learning berbantuan Google Classroom dan model pembelajaran konvensional pada keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are.

Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Blanded Learning, Berpikir Kritis

 

ABSTRACT

In Indonesia the ability of students to think critically and problem solving is still low. In connection with the low ability of students to think critically and solve student problems, this can affect the way students understand and solve math problems. This study aims to examine the application of the Blended Learning learning model combined with Google Classroom to measure whether Blended Learning combined with Google Classroom can influence students to be able to think critically and solve mathematical problems. In this study, researchers used quantitative methods, with the type of Quasi Experimental research. The sampling technique was carried out using the Random Sampling technique so that class VII 1 was obtained, and the control class using the conventional learning model was class VII 3. The data analysis technique was carried out by means of multivariate analysis of variance which is a translation of Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). The results of the study indicate that there is an effect of the blended learning model with the aid of Google Classroom on the critical thinking and problem solving abilities of the seventh grade students of SMP Negeri 01 Sungai Are. In addition, there are differences between the Google Classroom-assisted blended learning model and the conventional learning model on the problem-solving and critical thinking skills of seventh grade students of SMP Negeri 01 Sungai Are.

Keywords: Problem Solving, Blanded Learning, Critical Thingking

ABSTRAK

Di Indonesia kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa masih rendah. Sehubungan dengan rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa, hal ini dapat mempengaruhi cara siswa memahami dan memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom untuk mengukur apakah Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom dapat mempengaruhi siswa untuk dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling sehingga diperoleh kelas VII 1, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah kelas VII 3. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis varians multivariat yaitu terjemahan Analisis Varians Multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model blended learning dengan bantuan Google Classroom terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are. Selain itu, terdapat perbedaan antara model blended learning berbantuan Google Classroom dan model pembelajaran konvensional pada keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are.

References

Anugraheni, I. (2020). Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Menumbuhkan Berpikir Kritis Melalui Pemecahan Masalah. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 261-267.

Arta, I. M., Japa, I. G. N., & Sudarma, I. K. (2020). Problem Based Learning berbantuan Icebreaker berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Mimbar PGSD Undiksha, 8(2), 264-273

Diana, P. Z., Wirawati, D., & Rosalia, S. (2020). Blended learning dalam pembentukan kemandirian belajar. Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran, 9(1), 16-22

Fatmawati, H., Mardiyana, M., & Triyanto, T. (2014). Analisis berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan polya pada pokok bahasan persamaan kuadrat (penelitian pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2013/2014). Jurnal Pembelajaran Matematika, 2(9).

Fisher, D. (2017). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika Melalui Blended-Learning Dengan Strategi Probing-Prompting. Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education, 2(2), 1-9.

Fisher, D. (2017). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika Melalui Blended-Learning Dengan Strategi Probing-Prompting. Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education, 2(2), 1-9.

Izzati, M., & Kuswanto, H. (2019). Pengaruh model pembelajaran blanded learning berbantuan kahoot terhadap motivasi dan kemandirian siswa. EDUMATIC: Jurnal Pendidikan Informatika, 3(2), 68-75.

Kurniasari, W., Murtono, M., & Setiawan, D. (2021). Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Blended Learning Berbasis Pada Google Classroom. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(1), 141-148.

Latifah, T., & Afriansyah, E. A. (2021). Kesulitan dalam Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Statistika. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 3(2), 134-150.

Maskar, S., & Wulantina, E. (2019). Persepsi Peserta Didik terhadap Metode Blended Learning dengan Google Classroom. INOMATIKA, 1(2), 110-121.

Purwitasari, D. I., Astawa, I. W. P., & Sudiarta, I. G. P. (2019). Penerapan blended learning berbantuan schoology untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 6 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 8(2), 143-152.

Puspita, V., Yuhelman, N., & Rifandi, R. (2020). Dampak Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Pada Siswa Sekolah Dasar. Justek: Jurnal Sains dan Teknologi, 1(2), 20-25.

Riasari, D. (2018). Peranan model pembelajaran matematika berbasis blended learning terhadap komunikasi matematis siswa dalam materi statistik pada sman 1 tapung. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(2), 813-820.

Singh, H. (2021). Building effective blended learning programs. In Challenges and Opportunities for the Global Implementation of E-Learning Frameworks (pp. 15-23). IGI Global.

Sulistiani, E., & Masrukan, M. (2017, February). Pentingnya berpikir kritis dalam pembelajaran matematika untuk menghadapi tantangan MEA. In PRISMA, Prosiding

Downloads

Published

2022-09-30

Issue

Section

Articles