KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS APOS

Penulis

  • Nada Agustina Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.31100/histogram.v2i1.34

Kata Kunci:

Pemahaman konsep, Teori APOS

Abstrak

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa SMP pada materi persamaan garis lurus dalam pembelajaran berbasis APOS di SMP Negeri 1 Palembang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan wawancara terhadap 4 subjek dan diperoleh informasi yang lebih mendalam. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman siswa pada tahapan-tahapan APOS (action, process, object, dan schema) pada materi Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII.6 SMP Negeri 1 Palembang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 yaitu cenderung baik. Dari hasil analisis kemampuan pemahaman konsep per-indikator, ada satu indikator yang sering muncul yaitu indikator kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep, dan ada satu indikator yang paling sedikit muncul yaitu indikator kemampuan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan untuk mencapai indikator tersebut diperlukan pemahaman secara menyuluruh dari indikator yang lain, serta diperlukan kemampuan aktivitas prosedural dan konseptual.

Referensi

Aisyah, Nyimas. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Breiteig, T., & Grevholm, B., (2006). The transition from arithmetic to algebra: to reason, explain, argue, generalize and justify. Dalam Proceeding 30th conference of the international group for the psychology of mathematics education. 20 (2).

Darmawijoyo & Mulyono, B. (2012). Pengembangan lembar kerja siswa pokok bahasan geometri bidang sekolah menengah pertama (smp) berbasis apos menggunakan model van hiele. Jurusan pendidikan mipa fkip unsri. (unpublished).

Hardiyanti. (2012). Keefektifan pembelajaran kooperatif number head together terhadap kemampuan pemahaman konsep. http://journal.unnes.ac.id/sju/in dex.php/ujme Diakses pada 21 April 2016

Hardiyanto. (2010). Studi Tentang Kesalahan Pemahaman Konsep Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Semester I Smp Se- Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2009/2010.

Hudojo, H. (2001). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Masilani, E. & Sahnolo, F. (2009). Journal education study mathematics 2009 71(53).

Mulyono. (2011). Teori APOS dan implementasinya dalam pembelajaran. 1(1).

Ningsih, Y., Darmawijoyo & Hartono, Y. (2015). Developing student’s worksheet of derivative based on APOS theory. In : The Third South East Asia Design/Development Research. International Conference, 18 Apr-19 Apr 2015. Palembang Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya.

Oakley, L. (2004). Cognitive development. London: Routledge-Taylor & Francis Group.

Rosmawati, H. (2008). Penggunaan teknik probing untuk meningkatkan pemahamankonsep matematika siswa. Skripsi. Bandung: UPI.

Suryadi, D. (2012). Membangun budaya baru dalam berfikir matematika. Bandung: Rizqi Press.

Tabach, M., & Al, E. (2008). Transition among different symbolic generalizations by algebra beginners in a computer intensive environment. CRMSE Journal Review 2008. 17 (5:124). www.springerlink.com/index/ N767035U57121201.pdf Diakses pada 24 April 2016.

Tanjungsari, R. D., Soedjoko, E., & Mashuri. (2012). Diagnosis kesulitan belajar matematika smp pada materi persamaan garis lurus. Unnes Journal of Mathematics Education. 1(1).

Weyer, S. R. (2010). APOS theory as a conceptualization for understanding mathematical learning. Jurnal Pendidikan Matematika

Diterbitkan

2018-05-07

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check