IDENTIFIKASI LINGKUNGAN BELAJAR LITERASI MATEMATIKA UNTUK GURU

Penulis

  • Tria Gustiningsi Universitas Sjakhyakirti, Indonesia
  • Ratu ilma Indra Putri Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Zulkardi Zulkardi Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Hapizah Hapizah Universitas Sriwijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31100/histogram.v6i2.2425

Kata Kunci:

Literasi Matematika, Guru Penggerak, Lingkungan Belajar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan belajar literasi matematika berdasarkan survey kepada guru penggerak dan non-guru penggerak. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan angket dalam bentuk google form yang disebarkan melalui whatsapp dan telegram. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penerapan literasi matematika di kelas yang dilaksanakan oleh guru penggerak dan non-guru penggerak kurang dari 50%. Lingkungan belajar literasi matematika yang dimiliki oleh sekolah juga kurang dari 50%. Berdasarkan survey kepada guru penggerak, nilai rata-rata sekolah yang sudah memiliki lingkungan belajar literasi matematika adalah 26,69%, sedangkan berdasarkan survey kepada guru non-guru penggerak, nilai rata-rata sekolah yang sudah memiliki lingkungan belajar literasi matematika adalah 21,87%. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat saran dari guru penggerak maupun non-guru penggerak dalam meningkatkan literasi matematika yaitu saran untuk dikembangkan lingkungan belajar literasi matematika berupa kegiatan berupa pelatihan, bimbingan untuk guru dan siswa, pembentukan forum diskusi, dan pengembangan media yang mendukung literasi matematika.

Referensi

Botha, H., Maree, J., & Stols, G. (2013). Mathematical Literacy Teachers: Can Anyone Be One? Perspectives in Education, 31(4), 180–194.

Goos, M., Geiger, V., Dole, S., Forgasz, H., & Bennison, A. (2020). Numeracy Across the Curriculum. In Numeracy Across the Curriculum. https://doi.org/10.4324/9781003116585.

Gustiningsi, T. (2015). Pengembangan Soal Matematika Model PISA Untuk Mengetahui Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Vii. Jurnal Pendidikan Matematika RAFA, 1(1), 139–158. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jpmrafa/article/view/1228.

Gustiningsi, T., Putri, R. I. I., Zulkardi, & Hapizah. (2022). Secondary mathematics teachers’ ability in solving Pisa-like mathematics problems. AIP Conference Proceedings, 2577. https://doi.org/10.1063/5.0096217.

Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. In Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khoirudin, A., Dwi Styawati, R., & Nursyahida, F. (2017). Profil Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berkemampuan Matematis Rendah dalam Menyelesaikan Soal Berbentuk PISA. AKSIOMA, 8(2). https://doi.org/10.26877/aks.v8i2.1839.

Meroni, E. C., Vera-Toscano, E., & Costa, P. (2015). Can Low Skill Teachers Make Good Students? Empirical Evidence from PIAAC and PISA. Journal of Policy Modeling, 37(2), 308–323. https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2015.02.006.

Muzaki, A., & Masjudin, M. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3). https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i3.557.

OECD. (2016). PISA 2015 Results. In OECD Publishing.

OECD. (2019). PISA 2018 Mathematics Framework. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/13c8a22c-en.

Perkins, D. N. (2013). Technology meets constructivism: Do they make a marriage? In Constructivism and the Technology of Instruction: A Conversation. https://doi.org/10.4324/9780203461976.

Piper, B., Simmons Zuilkowski, S., Dubeck, M., Jepkemei, E., & King, S. J. (2018). Identifying the essential ingredients to literacy and numeracy improvement: Teacher professional development and coaching, student textbooks, and structured teachers’ guides. World Development, 106. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2018.01.018.

Prawitasari, B., & Suharto, N. (2020). The Role of Guru Penggerak (Organizer Teacher) in Komunitas Guru Belajar (Teacher Learning Community). https://doi.org/10.2991/assehr.k.200130.145.

Safrizal, S., Yulia, R., Nurhafizah, N., & Husnani, H. (2022). Analysis of Guru Penggerak Programs as Sustainable Professional Development for Teachers. Jurnal Pendidikan, 14(2), 2135–2142. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i1.829.

Sahlberg, P. (2011). PISA in Finland: An education miracle or an obstacle to change? Center for Educational Policy Studies Journal, 1(3). https://doi.org/10.26529/cepsj.418.

Sijabat, O. P., Manao, M. M., Situmorang, A. R., Hutauruk, A., & Panjaitan, S. (2022). Mengatur Kualitas Guru Melalui Program Guru Penggerak. Journal of Educational Learning and Innovation (ELIa), 2(1). https://doi.org/10.46229/elia.v2i1.404.

Supriyati, Y., & Muqorobin. (2021). Mixed Model Cipp dan Kickpatrick Sebagai Pendekatan Evaluasi Program Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Peningkatan Kemampuan Asessement Literasi-Numerasi (Cilapp Model Dalam Evaluasi Program). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(1), 203–223. http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/1733/1534.

Susanti, E., & Syam, S. S. (2017). Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Siswa Indonesia. Seminar Matematika Dan Pendidikan Matematika. https://www.researchgate.net/publication/328813314_Peran_Guru_dalam_Meningkatkan_Kemampuan_Literasi_Matematika_peserta didik_Indonesia.

Diterbitkan

2022-09-30

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check